Selasa, 05 Juni 2012

Seekor kupu-kupu mengingatkan saya kembali


Existensi saya di dunia per bloggeran masih timbul tenggelam nih sobat,,malah lebih banyakan tenggelamnya,, beberapa bulan  ini seperti bulan2 yang penuh kesulitan bagi saya,ada saja hal2 yang membuat saya terjebak dan terjatuh oleh orang2 yang memanfaatkan kelemahan saya ,serasa terlalu banyak problema di kehidupan nyata ini seperti tak kunjung habisnya harus saya hadapi dan  harus diselesaikan dengan seorang diri,,yang jauh dari orang tua dan sanak saudara yang bisa di minta tolong.terkadang serasa seperti tak sanggup lagi,,sudah mau menyerah saja,,

Di minggu pagi di halaman belakang rumah,Saya  berdiri melamun dengan pandangan kosong,sambil memikirkan perjalanan hidup ini yang sudah serasa di ujung tanduk,,entah seperti sengaja atau tidak,tangan saya di hinggapi oleh seekor kupu-kupu mungil cantik ,saya sempat kaget dan sedikit takjub,sepertinya tuh kupu2 sudah berhasil membuyarkan lamunan saya..

gambar dari ngacak google
 dan karena kupu2 tadi juga ingatan saya seperti flassback dengan wejangan seorang ulama yang pernah memberikan ceramah pengajian di mesjid beberapa tahun lalu. Beliau memberi ilustrasi cerita..

Konon, suatu hari seseorang sedang mengamati kepompong yang bermetamorfosa. Ketika dilihatnya seekor mahluk tampak sangat susah payah keluar dari lubang kepompong yang kecil dan sempit itu, dia merasa kasihan. Lantas dia berinisiatif menolong dengan merobek kepompong itu agar makhluk yang cantik itu bisa leluasa keluar dari kepompongnya.
 
Calon kupu-kupu itu akhirnya bebas. Dan orang itu senang, karena merasa telah menolong seekor makhluk mencapai kehidupannya.
Tapi dia tak tahu, makhluk mungil itu ternyata tak pernah benar-benar menjelma menjadi kupu-kupu . Tubuhnya tetap gembung dan sayapnya mengkerut, tak bisa mengembang. Sepanjang hidupnya dia hanya merangkak dan tak pernah bisa terbang.

Orang itu tak tahu, kalau lubang kecil di kepompong itu adalah keniscayaan alam untuk memaksa cairan kepompong meresap ke dalam sayapnya, sekaligus menguras cairan-cairan racun yang tak diperlukannya untuk tumbuh. Itu skenario Allah untuk membuat calon kupu-kupu itu pada akhirnya menjadi kupu-kupu.
..
Cerita tentang kupu-kupu di atas tersebut jadi teringat jelas apa yang di sampaikan ulama yang sedang ceramah beberapa tahun yang lalu tersebut.  Kata beliau, seperti kupu-kupu itu, cobaan hidup itu adalah racun yang harus kita lepaskan di kepompong iman  kehidupan kita. Jika cobaannya terasa sangat berat, maka percayalah, itu adalah cara Allah untuk membuat kita menjadi manusia yang sebenarnya. Yang kuat dan tidak cengeng.

dan karena kupu-kupu mungil tadi  juga sudah mengingatkan saya kembali agar saya dalam mengatasi problema kehidupan ini walaupun di atasi sendiri tidak gampang cengeng dan selalu kuat dalam menjalani cobaan hidup..