Minggu, 06 Maret 2011

Fatamorgana oh fatamorgana

Melewati minggu ini seperti jalan di padang gersang serasa tdk ada sebatang pohonpun yg di temui ,tapi padang ini akan terus ku lalui sampai tetes air terakhir .krn aq dan alam itu sdh terikat oleh sebuah janji.janji yg bukan hanya di ragaku tapi  janji jiwaku kepada alam semesta dan janji semesta yg di berikan kepada jiwa ragaku. Dari kejauhan seperti terlihat rindangnya pohon dgn daunnya yg lebat terlihat seperti ada air mengalir di bawahnya tetapi tak pernah kunjung sampai. Ternyata itu hanya fatamorgana2 yg slalu ku temui di setiap minggu,di padang gersang kehidupan yg ku jalani. Saat ini aq punya hanya keyakinan.seperti lintasan matahari.,aku akan terus melalu jalan itu .

Selama raga ini tinggal di muka bumi ,;Fitnah, musibah, kekurangan harta, penyakit, penghinaan di persalahkan, adalah sebagian masalah yang akan selalu menghampiri ragaku. Kemanapun raga pergi dan dimanapun raga berada, ia akan selalu turut serta. Masalahnya, bagaimana sikap jiwa terhadap masalah tersebut ?. Inilah yang akan menentukan sukses tidaknya hidup jiwa dan raga; bahagia atau nestapanya perasaan ke2nya
Bukankah selama bertahun-tahun sekolah, kita harus menghadapi berbagai macam ujian hingga akhirnya kita lulus dan dihormati sebagai orang berpendidikan ?. Kuncinya, bila ingin mendapatkan nilai terbaik, kita harus mempersiapkan diri dengan belajar dan berlatih terus menerus. Setelah itu hadapi ujian dengan niat dan cara terbaik agar lulus dengan nilai terbaik dan untuk yg satu ini aku selalu mendapat yg terbaik.

Slalu jiwaku berkata
Jangan terpancing untuk marah dan bertindak emosional ketika kita dihadapkan pada suatu masalah. Marah hanya akan memuaskan nafsu, sedangkan nafsu yang tidak terkendali bukan jalan meraih kebenaran dan kemuliaan hidup,berdamailah dgn jiwa yg murni yg tulus.
Mencoba untuk tdk mendramatisir pikiran dari otak. Yg bisa berakibat persoalan jadi tampak gawat, darurat, dan merasa tdk ada harapan.tidak ingin  membuat raga terpuruk dan menjadi hina, bila kita putus asa menghadapinya. karena Putus asa lahir dari lemahnya ilmu dan keyakinan pada sang pencipta

1 komentar:

  1. Hidup akan membawa kita pd pilihan-pilihan dlm pilihan itu sendiri:)

    BalasHapus