Jumat, 26 Agustus 2011

Ketika Tulus & Ikhlas di pertanyakan?


di awal
ketika ditancapkan niat
dilakukan setulus hati
tanpa mengharap imbalan atau pamrih

Ketika sebuah undangan pesta di terima, pastinya berkeinginan untuk dapat menghadirinya.
Ketika tanggal hari kelahiran teman sudah mendekat, pastinya sudah kurencanakan untuk memberikan hadiah spesial untuk teman tersebut.
Ketika mendengar salah satu teman/kerabat  sedang mengalami kesusahan, pastinya ada keinginan di hati untuk membantunya. Insya Allah.
Ketika kekasih yg dicintai mengalami yg namanya kegalauan/resah ,pastinya dengan tulus dan penuh kasih sayang menguatkan dan membantunya dalam segala hal..

Saat itulah sebuah niat untuk berbuat kebaikan terlahir.tulus Ikhlas? Insya Allah.

di tengah
ketika rencana mulai diwujudkan
dengan tak sedikit biaya, tenaga, serta waktu yang dikorbankan
masih tersimpan ketulusan dan keikhlasan

Dalam perjalanan bersemangat dan bahkan sambil bersenandung di sepanjang jalan menuju tempat pesta.
Dalam perjalanan bersemangat sekali ketika pergi ke pusat perbelanjaan untuk 'hunting' benda atau barang yang akan dijadikan hadiah teman yg ultah.
Dalam perjalanan berupaya semampu mungkin membantu teman/kerabat sambil tersenyum gembira.
Dalam perjalanan bersemangat semaksimal mungkin menguatkan,mensupport ,membantu apapun itu walau jalan yg di lalui begitu jauh demi sang kekasih merasa nyaman dan bahagia..

Saat itulah proses mewujudkan niat yang sudah terpatri. Tulus & Ikhlas? Insya Allah.

di akhir
ketika niat terlaksana sudah
namun hasil tak sesuai harapan
Tulus & ikhlas masih adakah?

Tapi apa yang terjadi ketika sambutan dari si empunya hajat tidak begitu ramah?
Tapi  Apa yang terjadi ketika hadiah diberikan dan diterima tanpa senyuman?
Tapi Apa yang terjadi ketika teman/kerabat yang dibantu malah tak tahu berterima kasih?
Tapi apa yang terjadi ketika kekasih yg selama ini di support dikuatkan hatinya malah pergi meninggalkan.

Saat itu terjadi kalau yg ada ;( Sedih. Kecewa. Marah. Kesal )<------ masih adakah Tulus&ikhlas?
Di sinilah diri di uji masih layak kah kita mengaku sebagai org yg ber iman ,,,,,,,insyaAllah..

Rabu, 24 Agustus 2011

serpihan buku harian "seorang desersi"

lebaran seminggu lagi,,hmm,, sudah 5x lebaran aku tdk pernah merasakan nikmatnya ketemu kampung halaman..sambil mikir2 merindukan kampung halaman,,iseng2 bongkar2 tas usang ,,di dalamnya sengaja tempat kusimpan berkas2 dan note2 kecil thn 2005 sejak aku meninggalkan kampung halaman..kubaca secara detail serpihan2 sisa2 catatan itu ,,semuanya menceritakan hal2 kepahitan,,face kt org sih manis,,tapi jalan hidup sepertinya ketemu yg pahit2 terus..

Hari-hari dalam kehidupan yang dijalani oleh setiap orang, mungkin bisa diibaratkan dengan sebuah buku harian. Tipis-tebalnya halaman tidak bisa diketahui. Itu adalah jatah umur di dunia ini. Jumlahnya akan selalu menjadi misteri karena seseorang hanya bisa berpindah satu halaman setiap harinya. Seluruh kejadian yang dilakukan setiap harinya merupakan cerita atau kisah yang dituliskan di setiap halamannya. Mungkin saja cerita atau kisah tersebut mendatangkan banyak manfaat baik bagi si penulis, maupun bagi si pembaca. Namun ada juga kalanya, kisah di dalam buku harian tersebut mengundang antipati dari para pembaca.

Bagian awal di buku harianku katakanlah di masa anak2 sampai beranjak remaja semuanya menceritakan keindahan ,keceriaan,,pengharapan,,masa kanak2 ku hingga sampai smu termasuk yg penuh di beri kasih sayang dan rasa perhatian dgn ke2 org tuaku ,dimasa itu bapak dan ibu ku berharap kelak aku menjadi manusia yang hebat, manusia yang bisa mendatangkan manfaat untuk keluarga dan orang2 di sekitar kehidupanku.

Bagian tengah buku harian selanjutnya ,Katakanlah beranjak menuju di dunia perkuliahan,,hmm, masa ini masa di berinya kebebasan,,masa penuh ambisi dan masa pemberontakan,,nah di sini aku sering melakukan byk salah langkah,,terutama salah langkah yg terbesarku adalah masuk dalam organisasi terlarang(gerakan islam garis keras”tdk perlu sy sebut “krn mengingatnya sdh tdk ingin lg) kalau masa soekarno mereka menyebutnya DI/TII. ......................................sejak 2005 aku desersi,,desersi dari semuanya,, kutinggalkan kampung halaman .....................................................................
Kisah kehidupan selanjutnya pun dimulai. ..................( setelah ku pikir2 kalau di tulis semua jalan hidupku semua tentang kepahitan,,baiklah sy perpendek saja nie postingan,,ntr kalau sy tulis semua pun bakal bosen sobat2 semua bacanya,,yg namanya pahit2 pasti menyakitkan tuk di kenang kembali  jd mungkin tdk menarik tuk di ungkap ...lagi pula pd dasarnya aku kurang suka mengingat masa lalu ,jd aku sering mensugesti di pikiran sendiri kehidupan laluku baik2 sj .sugesti ini tuk membangkitkan passion kehidupan kedepanku..cukup antara aku dan bulan saja yg tau,,kisah itu...

Namun demikian, sejelek atau seburuk apa pun cerita atau kisah yang sdh ku tuliskan di halaman yang lama aku tdk akan bisa menghapusnya, tapi sekarang setidaknya aku masih punya halaman-halaman baru di buku harian kehidupan kedepan. Yahh setidaknya masih punya halaman berikutnya yang masih putih bersih, tak ada noda setitik pun. Halaman-halaman baru yang masih baru tersebut adalah karunia Allah. Jangan sampai aku menyia-nyiakannya. Akan kutulis kisah seindah mungkin, untuk memperbaiki kesalahan di halaman-halaman sebelumnya, selama aku masih memiliki pena keteguhan dengan tinta ketulusan yang masih bisa digunakan. Smoga tdk terpengaruh dengan masalah-masalah di halaman yang sudah berlalu agar tidak terbelenggu dan patah semangat.

Dan di bagian akhir buku yang berisi riwayat jalan hidup, itu lah akhir dari kehidupan. aku tak bisa menulis sesuatu di sana. Biarlah orang lain yang menulis dengan sejuta kenangan yg pernah aku berikan. Biarlah mereka mengungkapkan kebahagian yang pernah di rasakan bersama ,bersama doa-doa yang mereka lantunkan untuk kebaikan diri yang mungkin pergi masih dalam kondisi serba kekurangan untuk menghadap Sang Maha Kuasa. 
(maaf  nie bagi yg sdh terlanjur membaca  tulisan ini ada sedikit melow lagi,, harap maklum menjelang akhir ramadhan sering byk iktikab curhat dengan Allah ,,krn Cuma DIAlah yg bisa mengerti tentang kehidupan kita)......by alkahfi..

Minggu, 21 Agustus 2011

Bagi bagi sedekah atau pamer sedekah

Pertengahan ramadhan menjelang idulfitri dimana-mana byk bener baik itu individu, organisasi,perkumpulan bagi2 yg namanya sedekah baik itu berupa sembako ataupun uang yg nilainya tdk seberapa,,nah yg mirisnya itu loh,,mereka2 yg dari kalangan bawah sampai2 mempertaruhkan nyawa tuk mendapatkan selembar kupon sembako/sedekah  yg  di bagi2kan di satu tempat,, ntah apa yg ada di kepala mereka yg kelebihan rejeki tersebut untuk bersedekah ,itu sama saja menganggap para fakir miskin itu tuk mengemis di tempatnya yg punya uang tersebut,,mereka  bersedekah dgn iklas atau pamer sedekah..

Setahu saya rasul pernah berkata,,kalau memberi sedekah atau beramal upayakan apa yg di beri tangan kanan,,tangan kiri tdk boleh tau...nah merujuk dari perkataan rasul itu kalau niat2 org yg punya rejeki berlebih itu kalau mereka mmg iklas tuk memberi sedekah ,yang memberi sedekah itu yg mendatangi fakir miskin,, karena apa,,ya karena sebagian harta yg di miliki bagi2 org yg berlebih rezeki itu ada juga hak2 org fakir miskin ada di situ..(cukup bagi2 org yg mengerti)

Minggu, 14 Agustus 2011

hanya curahan hati


Jika kita disuruh menyebutkan satu per satu pencapaian ku tentu ada yang belum sampai, ada yang sampai namun belum sepenuhnya sesuai, atau bahkan tertunda, atau mungkin belum berhasil Meskipun sebenarnya aku pribadi sangat jarang menggunakan kata ‘gagal’ karena kata tersebut identik dengan kesan negatif. 

Dalam diri pasti ada terselip sesal atas sesuatu yang pernah salah atau tak pantas aku lakukan. Betapa inginnya aku berhijrah kepada pribadi yang lebih baik. Pribadi yang lebih kuat. Bahkan ingin sekali aku mengulang waktu ingin memperbaiki kesalahan2 di masa lalu,ya mungkin kesalahan di masa lalu mengajarkanku untuk menjadi diri yang lebih baik. Ingin juga kembali ke masa lalu,,dan tidak ingin tuk mencoba mengenalnya(someone yg saat ini masih ada di hati) karena kalau pada saat itu aku berpikir secara realistis tidak mungkin kami di persatukan.(oleh karena perbedaan keyakinan).membuat diri skrg serasa kosong melompong..apaan x ya,,, ntahlah,,hanya aku dan bulan lah yg tau jawabnya..

Namun kebesaran hati kamilah yang membangun jiwa kami. Senantiasa setiap waktu kami merasa ‘harusnya’ mengiklaskan, ‘harusnya’ memberi yang terbaik, ‘harusnya’ berbuat begini, dan makin banyak ‘harusnya’ yang lain yang dulunya luput dari pikiran, yah, karena pikiran kami tertutupi setitik ego dan ketidak berdayaan hati tuk mengusir rasa.
Perjalanan waktu yang ku lalui sudah memberikan banyak kenangan yang akan terus membekas di hati.. kenangan yang luar biasa ‘amazing’.

Bahkan bila disuruh memilih salah satu tahun terbaik dalam perjalanan pendewasaan diri, tahun 2011 inilah ‘the best one’. Saya akui banyak kesedihan dan keperihan, Namun pengayaan di diri di tahun ini begitu tajamnya mengasah jiwa. Dan ini semua patut kembali aku syukuri.

Tulisan ini memang sih aku akui sedikit personal dan mellow. Krn sekarang ini slalu ku coba  mengedepankan pengakuan diri yang tulus akan arti diri sebagai manusia biasa. Manusia yang hanya ingin diterima apa adanya. Karena sebenarnya diri ini juga tidak ada apa-apanya dan bukan siapa-siapa. Hanya karena Allah menyelipkan kebaikanNya dan hikmahNya sajalah seseorang itu menjadi ‘apa’ atau ‘siapa’. Hakikatnya diri ini belumlah ada apa-apanya. Namun kebanyakan manusia banyak menyesali dirinya dan cenderung kurang bersabar terhadap sesuatu hal. Sehingga kita sering sulit melihat kebahagiaan lain dalam diri kita, akan apa yang kita ‘miliki’ sekarang, hanya karena kita melihat satu sisi dalam hidup kita, seakan-akan hanya itu yang berharga.

Setiap orang pasti punya asa tersendiri di setiap kehidupannya. Apapun itu, semoga hidup kita semakin bermakna, semakin positif, semakin mengedepankan hati nurani, dan tetap dapat memberi yang terbaik dalam hidup. aku harus sadari benar bahwa kebermaknaan hidup bukan semata-mata ada dalam diri , melainkan ada pada orang-orang di sekitar ....((by alkahfi)

Senin, 08 Agustus 2011

"aku mau jadi orang sederhana"

Beberapa waktu yg lalu setelah selesai taraweh  iseng2 ngobrol dengan anak2 tetangga, di musholla kampung tempatku tinggal tentang makin byknya artis dadakan yg tiba2 kaya krn ngetob dari youtube,, jadi aku iseng dgn  nanya ke salah satu anak , (umur skitar 9 tahunan kliatan orgnya lugu dan sering kena candaan)

  eh dik kamu mau gak jadi  terkenal kayak briptu norman, itu loh yg nyanyi cayya2 ,” kataku..

Tak pakai lama untuk mikir, tuh bocah  menjawab, “Nggak!”
“Kenapa?”
“Ya nggak mau aja.”
“Enak lho. Kalau udah terkenal ngetob, bisa jadi bintang iklan, honornya gede. Bisa jadi bintang sinetron. Wah, bisa kaya! Bisa beli apa aja yang kita ingin.”
“Aku nggak mau jadi orang kaya!”aku mau kayak nabi muhammad, hidup sederhana..(oh mungkin karena habis denger ceramah td nie tentang kisah hidup nabi muhammad pikirku)

temen2 nya yg lain sesama bocah seumuran juga menimpali  , “Lho, kok nggak mau jadi orang kaya, kenapa?”piye toh
tu bocah  kembali ke jawaban standar, “Ya nggak mau aja.”

Giliran aku yang tergoda karena melihat peluang untuk menyampaikan sesuatu. “Hanya orang kaya yang bisa hidup sederhana, dik. Jadi, agar bisa hidup sederhana, kita harus kaya.”

“aku bingung jadi org kaya,, kayak di tivi2 itu sering di kejer2 polisi”.kata si bocah..(mungkin maksudnya koruptor kali,,hehe).
Aku mau jadi orang sederhana aja , ikut nyawah sama bapak..(sambil senyum kliatan mimik lugunya,,hehe)

ku coba timpali lagi dgn ucapan sederhana, “Kalau nggak kaya lalu hidup serba apa adanya, itu miskin namanya, bukan sederhana. Tambah bingung to? “Ya gitu itu! Hahaha….”

Aku buru-buru menjelaskan, “Kalau kita mampu beli mobil dua tapi Cuma beli satu dan tak mewah pula karena sudah cukup untuk kebutuhan kita, itu sederhana namanya. Kalau kita bisa beli pakaian satu lemari tapi beli secukupnya sesuai dengan kebutuhan yang wajar, tidak berlebihan, itu sederhana namanya. Kalau kita mampu beli apa saja yang kita ingin, termasuk mbangun rumah besar dengan pagar setinggi atap, tapi tidak kita lakukan dan justru kita bangun panti asuhan sebagai wujud mengasihi anak yatim, itu sederhana namanya…. Nabi Muhammad dan para sahabat itu sebenarnya kaya, loh dik , tapi memilih hidup sederhana agar bisa lebih banyak beramal untuk orang lain.”(sambil mikir ngomong begini dgn bocah2 ketinggian gak ya,,hehe)

“gimana dik,,ucapku(sambil ku lihat reaksi nya,Cuma senyum2 lugu,,hehe).

Pada malam berikutnya sepulang tarawih aku ketemu lagi dgn tuh bocah,,sudah kupersiapkan  aku juga membawa coklat tuk para bocah2 di musholla ituketika aku bagi beberapa coklat ke bocah2,, eh tu bocah lugu komentar, “Berapa harganya, om?” gak usah di tanya harganya tapi lihat dari kesungguhan seseorang itu memberi itu lebih berharga di bandingkan harga coklatnya,,ucapku,, tuh para bocah agak2 bingung sih,,salahku juga sih ngomong yg gak di ngerti oleh bocah2,,
Tapi secara tak terduga ada yg menggelitik ku sebab aku tulis di postingan ini, tu bocah lugu nyeletuk begini..., “Oh, aku tahu,  ciri orang sederhana itu. Kalau beli cokelat nggak usah lihat harganya…” ucapnya,,,,,( dengan sambil menunjukkan muka polosnya)

nah  loh,,, hehe,,  :D    ( by  alkahfi)

Kamis, 04 Agustus 2011

Doa tak terbatas waktu

Ini hanya tulisan lama saya yg saya coba sadur kembali. Tulisan dan Doa yang to be continue dan tak berbatas.walapun nie tulisan masih acak2kan oleh karena mmg diri nie sdg di masa kritis tapi saya coba lah tuk mempublis kembali curahan hati ini yg sedang di titik nadir ini..

Dulu ketika usia saya baru menginjak belasan dan awal-awal 20 an, saya sering sekali memikirkan kelak bagaimana kehidupan kedepan saya, banyak bener mimpi2 setinggi langit ada di masa itu. Hingga sampai suatu ketika di umur 30an ini saya berpikir kemana mimpi2 ku di masa2 belasan itu. Sampai suatu hari pada akhirnya karena keadaan yang masih belum bisa terceritakan disini ,begitu banyaknya hal2 yg aku tidak duga semua seperti membuat diri ini terus terpukul oleh keadaan,org2 terdekat bahkan org2 yg dulu saya percaya,sekarang ini seperti duri dalam hati saya,sekarang harus saya putuskan semua hal2 itu, saya harus mampu sendiri lagi  menjalani kehidupan ini dan aku harus terima menjalani takdir ini….

 Saya pikir, sampai disinilah langkah ku. Sampai disinilah saya akan menyerah saja. Saya akan melakukan upacara penutupan akan mimpi-mimpi saya. Berhenti. Titik. Fullstop. 

Sampai hingga suatu hari, saya tidak tahu dari mana semua pikiran-pikiran ini berasal. Saya Cuma berpikir, mengapa saya tidak malu mengclaim bahwa diri sayalah yang paling malang di seantero dunia ini. Kenapa saya dengan gampangnya menitikkan air mata ,kalau di pikir2 aku malu dengan diriku sendiri,aku ini seorang lelaki yang seharusnya bisa tegar dan bisa berpikir secara realistis, aku seharusnya mempunyai passion tapi kemana passion itu telah pergi,sepertinya dia sudah meninggalkanku terlalu jauh.dan disini aku benar2 menyadari ternyata hidup itu tidak cukup hanya dengan kecukupan materi. 

Saya bicara apa sih. Tentu saja tentang mimpi. Tentu saja tentang cita-cita. Tentang pengalaman. Kali ini, tentang kehidupan .sampai kapan aku harus menjalani mimpi2 ini. Tidak sesederhana pertanyaannya. Tidak sesederhana solusi yang ditawarkan. Apalagi jika logika dan hati teraduk-aduk tak beraturan.

Sampai malam ini,saya tidak mampu menjawab pertanyaan yang saya ajukan sendiri di dalam kepala saya. saya memiliki hubungan yang berada dalam situasi kritis stadium 4 apakah saya akan setenang ini. Apakah saya akan mampu menampilkan karya terbaik saya kepada dunia? Mampukah lagi saya menyediakan telinga dan hati untuk sahabat-sahabat saya? Mampukah saya berkeliling melakukan perjalanan-perjalanan yang terkadang hanya ada dalam mimpi saya? Masih mampukah saya? Apa yang terjadi jika saya tidak dibiarkan menjadi diri saya sendiri?. Jujur saya tidak tahu jawabannya. Di setengah perjalanan percakapan saya sibuk berpikir, apa yang harus saya lakukan jika saya mengalami semua hal itu. Dan akhirnya saya putuskan saja, berdoa sajalah saya tidak mengalami itu. Habis perkara 

Hemmm… malam ini ku coba lagi mencukupkan doa  terhadap hal-hal yang lebih focus. Malam ini akhirnya mencoba melihat dunia dalam warna hitam putih saja. mencukupkan diri sampai disitu saja.. Saya masih punya harapan akan doa-doa saya yang terus berlanjut setiap harinya. Tetapi kali ini ada doa yang ingin saya fokuskan. Saya ingin melihat dunia dalam warna warni yang nyata. Saya pernah bersama dan saya yakin akan bersama, memiliki, dan menghabiskan waktu saya bersama orang-orang hebat di dalam hidup saya. Orang-orang tangguh yang punya 1001 macam hikayat kehidupan yang akan membantu saya menjadi lebih kaya. Kaya hati. Kaya fikir. kaya Rasa. Dan apalagi kalau ditambah bonus kaya harta. He2. So Mengapa saya harus menyerah sekarang? Jika Tuhan saja memberikan kesempatan, kenapa  malah saya yang tak mampu memohon kepadaNya. Jika mereka yang hidup dalam warna hitam putih saja bisa bertahan, bukankah seharusnya saya malu jika saya menyerah begitu saja dengan kehidupan saya?….

Hari ini, malam ini, Doa tetap to be continue….. doa tak perlu saya berikan kotak pembatas …..malam ini saya putuskan walaupun stadium 4 yang akan saya hadapi, hanya kematian yang akan memisahkan saya dengan doa-doa saya. AMIEN

NB : saat ini hati dan jiwaku sedang dalam kondisi kritis..