Sabtu, 21 Januari 2012

( CS ) : Lelaki tua itu sudah tiada

Andai saya tahu, mungkin saja esok matahari tak kembali lagi dan saya cuma punya waktu hari ini. mungkin, itu juga alasan mengapa saya selalu merindunya. Saya selalu  merasa khawatir ditinggalkan waktu,belum banyak yang kuperbuat tuk kebaikan di kehidupan ini.

Juga yang namanya cinta ,kemana cintaku yang dulu yang pernah ada ,apakah cinta yang dulu itu sudah lama pergi,,ntahlah saya tidak ingin hanya merasakan sayang ,yang kubutuhkan juga rasa cinta hanya untuknya. seperti yang  kurasakan saat ini hanya hal sederhana, tetapi entah mengapa  tak habis-habisnya ia menyesaki sudut-sudut yang namanya hati.terkadang, memang selalu ada saat saat seperti saat ini, hmmm,,merindu tak beralasan.

Sudah tidak sepantasnya saya bermelow2,,lihatlah diluaran sana ,betapa banyaknya kehidupan nyata yang penuh penderitaan,,seperti kejadian sore kemarin.

Sudah beberapa bulan ini saya melihat seorang lelaki tua hidup sebatang kara di pasar itu, tinggal di pojokan selasar ruko kosong di samping trotoar, dijalan yang sering kulalui kalau kekantor. Tubuhnya dekil, perutnya selalu kempis, matanya cekung seolah-olah ingin mengatakan sesuatu. Dia tak pernah sekalipun kudengar bicara. Hanya matanya yang seolah ingin mengatakan sesuatu,

Entah oleh sebab apa, sore kemarin ia ditemukan mati. Ketika sepulang dari kantor, kulihat kerumunan para pedagang pasar itu yang hanya Cuma bisa melihat,jasad tua renta tak ada siapa siapa sebatang kara. Di sampingnya kulihat sekotak kardus berisi lembaran ribuan, Saya hanya menerka, uang itu dari siapa dan kemudian untuk apa. Di kesehariannya, belum pernah sekalipun kulihat ia menengadahkan tangan, mencoba mengharapkan sedekah. Mungkin saja untuk ongkos orang yang rela mengeluarkan keringat karena akan mengangkat jasadnya kelak, atau mungkin saja untuk tukang gali kubur nantinya, ntahlah saya hanya menerka2.

Beberapa hari yang lalu, sebelum mati, kulihat nasi bungkus itu tak di sentuhnya masih utuh beserta kantung kreseknya, ya selama ini setiap sepulang kerja kusempatkan hanya sekedar meletakkan sebungkus nasi disampingnya,karena ia memang tak pernah berbicara ,Sudah tiga hari juga kulihat dia berdiam ,bergerak dari tempatnya pun tidak. Lelaki tua itu hanya tidur melingkar, menghadap ke jalanan. Dan itu jadi pertanda pertemuan terakhir saya dengannya.


Hikmahnya yang saya temui dari nasib si lelaki tua.

  • jangan terlalu berlarut dalam kesedihan tentang cinta dan tentang rejeki yang selalu dianggap kurang, karena ada orang yang lebih sedih alias "miskin papa"..seperti pengemis yang tidur di pinggir jalan setelah bangun ia harus menghadapi kenyataan bahwa ia itu tidak bisa apa-apa.. saya sangat beruntung karena saya bukanlah salah satu dari mereka.
  • cintailah orang tua kita selama hidupnya, Jangan tunggu menyesal nanti.. Karena hidup itu ga ada yang akan abadi....
  • selagi masih ada kesempatan hidup,saling berbagi dan berbuat baiklah kepada sesama..


sumber dari sini 

Al Kahfi berpartisipasi dalam 'Saweran Kecebong 3 Warna'  yang didalangi oleh Jeng Soes - Jeng Dewi - Jeng Nia, disponsori oleh Jeng Anggi, Desa Boneka dan Kios 108.

Kamis, 12 Januari 2012

Tikus yang malang


Binatang pengerat yang paling di benci manusia,apalagi kalau bukan tikus ,mungkin semua orang selalu berpikir tikus adalah musuh yang harus di musnahkan bahkan lebih extrim lagi di bakar hidup2.

Maafkan saya tikus,saat ini masih belum saya temukan apa gunanya kamu di ciptakan di tengah2 habitat manusia,,kalaulah hanya sebagai rantai makanan,burung hantu dan burung elang sudah hampir punah sekarang,untuk mainan kucing bukankah kucing rumahan saat ini  sdh sangat penakut dan manja,kalaulah hanya untuk makanan ular, sementara ular pasti juga langsung di bunuh saat memasuki habitat manusia..

Waktu masih smp saya pernah mengalami digigit tikus. Waktu itu sepulang sekolah saya kesawah dengan teman2 bermain layangan.sambil memegang benang layangan yang sedang meninggi sayapun duduk di beteng sawah,tapi tdk lama itu saya di kagetkan oleh tikus sebesar marmut menggigit jempol kaki saya, 

spontan saya lari dan layangan saya tdk saya perdulikan liung melambai karena tungkul benang saya campakkan spontan. Ukurannya yang sebesar marmut bikin nyali saya ciut. Saya pikir mungkin tu tikus menyerang saya karena melindungi sarangnya yg di beteng tadi.dan apesnya juga layangan kesayangan juga nyemplung di petak sawah yg masih basah.

Saya kira itu pertama kali saya jadi jijik sama tikus. Sosoknya yang dekil, hitam, basah, bau, larinya cepat, bisa lompat juga menggigit. Tapi dulu saya tak pernah bertanya kenapa tikus bisa seperti itu. sampai sekarang kalau di ingat2 heran juga kok ada tikus yang menyerang manusia. Biasanya kan tikus itu penakut.

Karena ada sedikit dendam dgn tikus . saat masih kuliah,Waktu itu, tengah malam,terdengar grusak grusuk di dapur. Saya langsung mikir itu pasti tikus dan ini saatnya saya balas dendam. Sambil mengendap2 saya ambil sapu di balik pintu..dan benar adanya, terlihat tikus sedang makan di di samping keranjang sampah.

Dengan kekuatan penuh,”prak”, saya pukul keras-keras tikus itu tepat di kepalanya pakai gagang sapu dari kayu,sampai batang sapupun patah jadi 2, Tikus itu sekarat. Badannya menggelepar2, Darah mengalir. Akhirnya mati. Melihat tikus berdarah2 kok saya tiba2 kasihan ,dia kan Cuma mencari makanan sisa,apa salah tu tikus.seandainya ada pengadilan dunia tikus,saya sdh melakukan pembunuhan,bakal di hukum di penjara tikus,,hicks,,entahlah.. Saya taruh bangkai tikus itu di kantung di mana tadi dia baru saja mendapatkan makanan terakhirnya, sambil merasa bersalah.

Dan esoknya saya merasa serba salah berhadapan dengan tikus. Kali ini, lagi-lagi saat lagi mau mandi ,betapa kagetnya ada anak tikus yang entah bagaimana caranya tersesat di dalam bak mandi. Bak mandi tak terisi penuh dengan air.,saya langsung kepikiran,jangan2 ini anak tikus yang lagi mencari induknya yang sdh saya bunuh tadi malam,duch2 jadi kok kasian dgn nih anak tikus. Tu anak tikus berusaha untuk hidup. Si tikus kecil itu berenang-renang agar tak tenggelam.

Saya tak tega membiarkan ia mati di sana.. Tak tega pula membunuh anak tikus itu. Duch2 anak tikus piatu. Akhirnya saya angkut anak tikus itu pakai gayung. Buka pintu belakang rumah. Saya taruh dia di halaman. Kasihan, dia menggigil kedinginan. Serba salah saya jadinya. Tapi saya pikir biarlah. Biarlah hukum alam di luar sana yang memutuskan nasib tikus ini. Saya perhatikan tikus itu dari depan pintu. Perlahan dia menghilang, berjalan tertatih di celah2 rerumputan yang masih basah karena embun pagi.. 

Kasihan tikus. Pada dasarnya ia ingin hidup. Sayangnya ketika lingkungannya berbaur dengan lingkungan manusia, tikus dilarang hidup berdampingan dengan manusia. Merekalah yang dianggap menyerang lingkungan manusia.. Padahal, siapa yang lebih dulu menempati habitatnya, Seandainya ada pengadilan hukum agraria dunia tikus.

Akhirnya tikus hidup berdampingan dengan  lingkungan perumahan, tempat bermain bagi mereka karena menyimpan tempat petak umpet di celah2 rumah dan lebih menyenangkan untuk bertahan hidup dari manusia. Jangan-jangan tikus dianggap sebagai sumber penyakit karena keberadaan manusia dengan pola hidup yang tidak bersih.bukankah pada saat manusia tidak menempati ruang hidupnya ,tidak ada penyakit macam2 dari tikus..entahlah yang pasti tikus juga ingin hidup,sebagai mahluk ciptaan Tuhan juga.

Kamis, 05 Januari 2012

Birunya langit yang semu


Dimasa lalu , saya mencintai seseorang dengan sebuah misi. Membuat hidupnya berubah menjadi lebih baik. Niatnya  membawa misi penyelamatan. Kok pada ending cerita, justru hati saya yang butuh diselamatkan. Intinya, cinta itu indah dan rumit ,susah di kendalikan.. Namun kehidupan adalah hal yang berbeda. Kehidupan  tidak pernah ada yang ideal sampai saya belajar untuk mensyukurinya.  Sebagai pria, bukan bermaksud ingin memegang kendali, namun kendali yang penuh konsekuensi dan bertanggung jawab. 

Tapi alangkah indahnya jika memiliki seorang teman hidup yang dapat menghadapi jalan yang penuh lika liku plus kerikil kerikil tajam  di dalam hidup ini bersama-sama. Saya pria yang  bukan hanya menggunakan logika namun menggunakan hati .walau kadang keduanya sering bergulat antara logika dan hati,tapi apapun itu dengan  beriring bersama serasa mengharu biru, sebiru nya langit ,,ups tunggu dulu siapa bilang ya langit itu biru,,,birunya langit itu semu loh seperti pelangi yang semu...

 Yang terlihat oleh mata kita kelangit berwarna biru ya sebenarnya karena pantulan air laut yang biru  ke atmosfir  dan juga peran dari bias partikel cahaya matahari..kalau tidak ada atmosfir langit akan terlihat hanya hitam gelap kosong belaka. 

Contoh kalau dari pandangan astronot melihat ke bumi (seperti background blog saya),, yang terlihat di luar bumi hanya semesta gelap dan hitam kan,, tapi coba melihat ke bumi,, berwarna biru karena biasan air laut..

Nah trus kenapa pula laut terlihat berwarna biru,,ya karena laut mengandung garam dan phytoplankton,  semakin padat kandungan garam di laut dan juga  phytoplankton, semakin terlihat birulah laut itu,plus  peran dari partikel cahaya matahari juga pastinya.
Nah jadi penggunaan kata sebirunya langit sebentar lagi bakal di ganti, menjadi sebirunya atmosfir,, :)


NB:  untuk PR dari beberapa sobat2 blogger sabar ya, nanti akan saya selesaikan,,nunggu mood yang pas nih tuk mengerjakannya..